Minggu, 26 Mei 2013

Mengenal Beragam Window Manager ( Khusus Linux )



Mengenal Beragam Window Manager ( Khusus Linux )

Saat Ini perkembangan Linux telah Memasuki  fase yang relatif dan maju. Berbagai window manager, dikembangkan dengan berbagai macam dan fasilitas ada pula yang berwujud deskop environment.
Tanpa membuang waktu mari kita simak macam macam window manager khusus Linux
1.      KDE
KDE dibuat oleh perusahaan bernama Trolltech. Perusahaan ini juga membidani library bernama Qt yang menjadi tulang punggung dari makanisme internal KDE. KDE menggunakan Kwin sebagai window manager default. Pada versi 4.x, Kwin sekaligus berfungsi sebagai compositor. Arcompiz Fusion namun dengan kemampuan asli dari KDE/Kwin. Benar benar Paket yang lengkap dari KDE.
KDE menyertakan banyak program denagn fungsi fungsi khusus misalnya:
Ø Koffice: Paket program untuk tugas tugas dokument. Terdiri atas Kword(word prosessing), Kcells(spreadsheet), Showcase(persentation), dan seterusnya. Aapabla anda mencari pengganti visio, maka kivio adalahpilihan yang tepat di KDE.
Ø Kmail: program untuk melakukan surat menyurat elektronik. Mengdukung berbagai protokol, seperti SMTP, POP3, IMAP, dan varian securenya yang berbasiskan SSL/TLS.
Ø Konqueor: program yang berfungsi ganda sebagai file explorer dan web browser
Ø K3b: program untuk membakar (burn) data ke CD atau DVD
Ø Kopete: program internet messenger yang mendukung berbagai protokol Yahoo Messenger, Google Talk, Windows Live, danseterusnya.
Sebagai catatan, walaupun telah mencapai versi 4.x, namun beberapa orang menganggap bahwa versi 3 dari KDE masih yang terbaik, terutama dari sisi kecepatan respons dan pemakaian RAM. Untuk itu dibentuklah project Trinity untuk melanjutka pengembangan KDE versi 3 yang telah terhenti.
2.      GNOME
GNOME cukup tangguh sebenarnya berkaitan dengan masalah lisensi di KDE. Pada masa awal KDE (versi 1 dan 2). KDE belum emnggunakan lisensi GPL. Demikian juga libary QT-nya. Hal ini berdampak pada terhambatnya adopsi KDE untuk distribusi yang mengusung semangan open source 100% dan berbasis GPL.
GNOME ini menggunakan window manager GNOME Shell. GNOME Shell bisa dikatakan merombak cara pandang pengguna Linux terhadap user interface karna model tampilan dan cara eksekusi shortcutnya yang unik disisi kiri layar.
GNOME biasanya datang bebarengan dengan beberapa aplikasi. Diantaranya adalah:
Ø GNOME Terminal: program console untuk mengakses caomand line.
Ø Network Manager: program untuk mengatur berbagai koneksi ke beragam tipe jaringan, seperti Wi-Fi, ethernet, 3G, dial-up, dan seterusnya.
Ø Nautilus : file explorer
Ø Gedit : text editor
Ø Evolution : mail client untuk menangani POP3, SMPT dan IMAP serta dukungan SSL/TLS.



3.      XFCE (Xfroms Common Enivorment)
Xfce naik daun karena berkompromi dengan dua hal, desktop enivorment yang relatif lengkap, tetapi juga hemat resource/enteng saat digunakan. XFCE dibuat dengan libary Gtk sehinggadalam beberapa hal memiliki sifat yang sama dengan GNOME.
XFCE menggunakan window manager XFwm. Pada perkembangannya. Xfwm telah mendukung compositing sehingga bisa menampilkan objek visual seperti window trasparan dan shadow. Secara tampilan, XFCE setia dengan model panel sekaligus start menu disisi bawah desktop. Selain itu, XFCE secara default menyertakan aplikasi berikut:
Ø Mousepad dan Leafpad : program dengan fungsi text editor.
Ø Orange : program kalender yang menyediakan fungsi khusus, misalnya alaram untuk mengingatkan jadwal tertentu.
Ø Parole : media player berbasis Gstreamer. Mendukung berbagai macam format media, dengan catatan sistem telah di instal dengan codec yang didukung Gstreamer.
Ø Thunar : file manager yang mirip dengan Nautilus, tetapi menggunakan memori yang lebih rendah
Ø Xfburn : untuk membakar (burn) data ke CD/DVD
Bagi anda yang ingin langsung mencoba XFCE tanpa mengistall dan konfigurasi awal, dapat mencoba distro, seperti Xubuntu.

4.      LXDE (Lightweight X11 Desktop Enivorment)
LXDE adalah desktop yang lebih ringan dari XFCE tapi tampa meninggalkan kelengkapan fasilitas. LXDE banyak diadopsi oleh pengguna netbook atau komputer mobile lainnya karena sangat tidak memakan RAM banyak.
LXDE menggunakan Libary Gtk sehingga relatif kompatibel dengan aplikasi GNOME. Uniknya, penembang awalnya adalah programer dari Taiwan. LXDE sendiri tampilannya sekilas mirip gaya Windows 95/98. Hanya ada satu panel taksbar yang berlokasi disisi layar bagian bawah.
LXDE sebagai desktop enivorment menyertakan beragam aplikasi, diantaranya adalah :
Ø PCManFm : file manager.
Ø LXTerminal : untuk mengakses command line.
Ø LXLauncher : menu untuk menjalankan berbagai aplikasi.
Ø LXRandr : program untuk mengatur tampilan, misalnya multi monitor, resolusi, dan lain-lain.
Ø GpicView : progaram untuk menampilkan foto atau gambar.
Ø OpenBox : window manager default.
Ø LXAppearance : mengatur aspek aspek tampilan LXDE.






5.      FluxBox
FluxBox adalah window manager minimalistik dengan tujuan hemat resource, interface yang sederhana serta sistem yang bisa dikonfigurasi ulang secara fleksibel. FluxBox sendiri adalah pengembangan dari window manager bernama BlackBox. Sedemikian sederhananya FluxBox sehingga secara default hanya menyediakan sebuah panel pada bagian layar. Menu dapat ditampilkan dengan melakukan klick kanan disembarang area kosong desktop. Tersedia area khusus di layar untuk menampilkan docking aplikasi (dockapp). Dockapp adalah istilah untuk aplikasi yang berjalan di belakang (background), misallnya power manager, program messenger Plugin, dan lain-lain.
Sekalipun terkesan sederhana, FluxBox bisa diperluas kemampuannya dengan berbagai program:
Ø Fluxspace : untuk penanganan workspace
Ø Fbsetbg : mengatur tampilan wallpaper
Ø Fluxter : pager dockapp pada workspace
Ø Ipager : alternatif untuk Fluxter
Ø Fbdesk : menampilkan dan mengatur icon yang tertampang di desktop
Selain itu, FluxBox menawarkan fasilitas, seperti tabbed window dan pengaturan tampilan window. Semuannya diatur melalui satu file konfigurasi berbasis teks yang dapat di edit.
6.      Openbox
Openbox adalah window manager default dari LXDE. Popularitas window manager ini juga cukup baik, Pada awalnya, Openbox juga bersumber dari kode Blackbox, namun pada perkembangannya diprogram lagi dari awal sehingga menjadi mandiri. Openbox memiliki tujuan yang mirip dengan Fluxbox, namun menawarkan fasilitas yang lebih banyak, diantaranya pseudo tiling yaitu penempatan window yang berdampingan.
Openbox mengandalkan program external untuk memperluas kemampuannya. Contoh kombinasinya :
Ø Lxpanel atau Tint2 : sebagai panel
Ø EmelFM2 :untuk file manager
Ø Feh atau Nitrogen : mengatur tampilan wallpapaer
Ø SliM : sebagai login manager
Ø Xcompmgr : compositing manager. Membantu menampilkan efek visual seperti drop shadow, transparansi window, dan fading.
Ø Trayer : untuk sistem tray

Thanks Buat Majalah Chip

3 komentar:

Muhammad Abdul Ghofur mengatakan...

Terimakasih ya gan atas pengetahuanya,,,,
salam kenal dan jangan lupa followbacknya,,,,,,,

alfian mengatakan...

iya sama sama

Anonim mengatakan...

GNOME, LXDE, XFCE itu bukan window manager bang tapi Desktop environment. kasih perbedaan napa.