Mengenal
Beragam Window Manager ( Khusus Linux )
Saat Ini perkembangan Linux telah Memasuki fase yang relatif dan maju. Berbagai window
manager, dikembangkan dengan berbagai macam dan fasilitas ada pula yang
berwujud deskop environment.
Tanpa membuang waktu mari kita simak macam macam
window manager khusus Linux
1.
KDE
KDE dibuat oleh perusahaan
bernama Trolltech. Perusahaan ini juga membidani library bernama Qt yang
menjadi tulang punggung dari makanisme internal KDE. KDE menggunakan Kwin
sebagai window manager default. Pada versi 4.x, Kwin sekaligus berfungsi
sebagai compositor. Arcompiz Fusion namun dengan kemampuan asli dari KDE/Kwin.
Benar benar Paket yang lengkap dari KDE.
KDE menyertakan banyak program
denagn fungsi fungsi khusus misalnya:
Ø Koffice: Paket program untuk
tugas tugas dokument. Terdiri atas Kword(word prosessing), Kcells(spreadsheet),
Showcase(persentation), dan seterusnya. Aapabla anda mencari pengganti visio,
maka kivio adalahpilihan yang tepat di KDE.
Ø Kmail: program untuk melakukan
surat menyurat elektronik. Mengdukung berbagai protokol, seperti SMTP, POP3,
IMAP, dan varian securenya yang berbasiskan SSL/TLS.
Ø Konqueor: program yang berfungsi
ganda sebagai file explorer dan web browser
Ø K3b: program untuk membakar
(burn) data ke CD atau DVD
Ø Kopete: program internet
messenger yang mendukung berbagai protokol Yahoo Messenger, Google Talk,
Windows Live, danseterusnya.
Sebagai catatan, walaupun
telah mencapai versi 4.x, namun beberapa orang menganggap bahwa versi 3 dari
KDE masih yang terbaik, terutama dari sisi kecepatan respons dan pemakaian RAM.
Untuk itu dibentuklah project Trinity untuk melanjutka pengembangan KDE versi 3
yang telah terhenti.
2.
GNOME
GNOME cukup tangguh sebenarnya
berkaitan dengan masalah lisensi di KDE. Pada masa awal KDE (versi 1 dan 2).
KDE belum emnggunakan lisensi GPL. Demikian juga libary QT-nya. Hal ini
berdampak pada terhambatnya adopsi KDE untuk distribusi yang mengusung semangan
open source 100% dan berbasis GPL.
GNOME ini menggunakan window
manager GNOME Shell. GNOME Shell bisa dikatakan merombak cara pandang pengguna
Linux terhadap user interface karna model tampilan dan cara eksekusi
shortcutnya yang unik disisi kiri layar.
GNOME biasanya datang bebarengan
dengan beberapa aplikasi. Diantaranya adalah:
Ø GNOME
Terminal:
program console untuk mengakses caomand line.
Ø Network
Manager:
program untuk mengatur berbagai koneksi ke beragam tipe jaringan, seperti
Wi-Fi, ethernet, 3G, dial-up, dan seterusnya.
Ø Nautilus : file explorer
Ø Gedit : text editor
Ø Evolution : mail client untuk
menangani POP3, SMPT dan IMAP serta dukungan SSL/TLS.
3.
XFCE (Xfroms Common
Enivorment)
Xfce naik daun karena berkompromi
dengan dua hal, desktop enivorment yang relatif lengkap, tetapi juga hemat
resource/enteng saat digunakan. XFCE dibuat dengan libary Gtk sehinggadalam
beberapa hal memiliki sifat yang sama dengan GNOME.
XFCE menggunakan window manager
XFwm. Pada perkembangannya. Xfwm telah mendukung compositing sehingga bisa
menampilkan objek visual seperti window trasparan dan shadow. Secara tampilan,
XFCE setia dengan model panel sekaligus start menu disisi bawah desktop. Selain
itu, XFCE secara default menyertakan aplikasi berikut:
Ø Mousepad dan Leafpad : program dengan fungsi text editor.
Ø Orange : program kalender yang
menyediakan fungsi khusus, misalnya alaram untuk mengingatkan jadwal tertentu.
Ø Parole : media player berbasis
Gstreamer. Mendukung berbagai macam format media, dengan catatan sistem telah
di instal dengan codec yang didukung Gstreamer.
Ø Thunar : file manager yang mirip
dengan Nautilus, tetapi menggunakan memori yang lebih rendah
Ø Xfburn : untuk membakar (burn)
data ke CD/DVD
Bagi anda yang ingin
langsung mencoba XFCE tanpa mengistall dan konfigurasi awal, dapat mencoba
distro, seperti Xubuntu.
4.
LXDE (Lightweight X11 Desktop
Enivorment)
LXDE adalah desktop yang lebih
ringan dari XFCE tapi tampa meninggalkan kelengkapan fasilitas. LXDE banyak
diadopsi oleh pengguna netbook atau komputer mobile lainnya karena sangat tidak
memakan RAM banyak.
LXDE menggunakan Libary Gtk sehingga
relatif kompatibel dengan aplikasi GNOME. Uniknya, penembang awalnya adalah
programer dari Taiwan. LXDE sendiri tampilannya sekilas mirip gaya Windows
95/98. Hanya ada satu panel taksbar yang berlokasi disisi layar bagian bawah.
LXDE sebagai desktop enivorment
menyertakan beragam aplikasi, diantaranya adalah :
Ø PCManFm : file manager.
Ø LXTerminal : untuk mengakses
command line.
Ø LXLauncher : menu untuk menjalankan
berbagai aplikasi.
Ø LXRandr : program untuk mengatur
tampilan, misalnya multi monitor, resolusi, dan lain-lain.
Ø GpicView : progaram untuk
menampilkan foto atau gambar.
Ø OpenBox : window manager
default.
Ø LXAppearance : mengatur aspek aspek
tampilan LXDE.
5.
FluxBox
FluxBox adalah window
manager minimalistik dengan tujuan hemat resource, interface yang sederhana
serta sistem yang bisa dikonfigurasi ulang secara fleksibel. FluxBox sendiri
adalah pengembangan dari window manager bernama BlackBox. Sedemikian
sederhananya FluxBox sehingga secara default hanya menyediakan sebuah panel
pada bagian layar. Menu dapat ditampilkan dengan melakukan klick kanan
disembarang area kosong desktop. Tersedia area khusus di layar untuk
menampilkan docking aplikasi (dockapp). Dockapp adalah istilah untuk aplikasi
yang berjalan di belakang (background), misallnya power manager, program
messenger Plugin, dan lain-lain.
Sekalipun terkesan
sederhana, FluxBox bisa diperluas kemampuannya dengan berbagai program:
Ø Fluxspace : untuk penanganan
workspace
Ø Fbsetbg : mengatur tampilan
wallpaper
Ø Fluxter : pager dockapp pada
workspace
Ø Ipager : alternatif untuk
Fluxter
Ø Fbdesk : menampilkan dan
mengatur icon yang tertampang di desktop
Selain itu, FluxBox
menawarkan fasilitas, seperti tabbed window dan pengaturan tampilan window.
Semuannya diatur melalui satu file konfigurasi berbasis teks yang dapat di
edit.
Openbox adalah window
manager default dari LXDE. Popularitas window manager ini juga cukup baik, Pada
awalnya, Openbox juga bersumber dari kode Blackbox, namun pada perkembangannya
diprogram lagi dari awal sehingga menjadi mandiri. Openbox memiliki tujuan yang
mirip dengan Fluxbox, namun menawarkan fasilitas yang lebih banyak, diantaranya
pseudo tiling yaitu penempatan window yang berdampingan.
Openbox mengandalkan
program external untuk memperluas kemampuannya. Contoh kombinasinya :
Ø Lxpanel atau Tint2 : sebagai panel
Ø EmelFM2 :untuk file manager
Ø Feh atau Nitrogen : mengatur tampilan wallpapaer
Ø SliM : sebagai login manager
Ø Xcompmgr : compositing manager.
Membantu menampilkan efek visual seperti drop shadow, transparansi window, dan
fading.
Ø Trayer : untuk sistem tray
Thanks Buat Majalah Chip
Thanks Buat Majalah Chip
3 komentar:
Terimakasih ya gan atas pengetahuanya,,,,
salam kenal dan jangan lupa followbacknya,,,,,,,
iya sama sama
GNOME, LXDE, XFCE itu bukan window manager bang tapi Desktop environment. kasih perbedaan napa.
Posting Komentar